Rasio Likuiditas Dan Penjelasannya
Rasio Likuiditas
![]() |
| rasiio likuiditas |
Menurut
K.R. Subramanyam dan Jhon J. Wild (2010:241) likuiditas (liquidity) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban pendeknya. Secara konvensional, jangka pendek dianggap periode hingga
satu tahun meskipun jangka waktu ini dikaitan dengan siklus operasi normal
suatu perusahaan (periode waktu yang mencakup siklus
pembelian-produksi-penjualan-penagihan).
Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan
mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi
liabilitas jangka pendeknya. Likuiditas dinyatakan dalam perbedaan tingkatan.
Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari
diskon atau kesempatan mendapatkan
keuntungan. Bagi pemegang saham perusahaan, kurangnya likuiditas dapat meramalkan
hilangnya kendali pemilik atau kerugian investasi modal. Saat pemilik
perusahaan memiliki kewajiban tak terbatas (pada perusahaan perorangan atau
persekutuan), kurangnya likuiditas membahayakan aset pribadi mereka. Bagi
kreditor perusahaan, kurangnya likuiditas meyebabkan penundaan pembayaran bunga
dan pokok pinjaman atau bahkan tidak dapat ditagih sama sekali.
#potonganjurnalskrpsiuniversitaspakuan
Menurut Irham Fahmi
(2016:66) ada macam-macam rasio likuiditas, yaitu :
1) Current Ratio
Current ratio adalah ukuran yang umum digunakan atas slovensi jangka
pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo.
Adapun rumus current ratio adalah
perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas jangka pendek.
2) Quick Ratio (Acit
Test Ratio)
Quick ratio (acit
test ratio) sering disebut dengan istilah rasio cepat. Rasio cepat adalah
ukuran solvensi jangka pendek yang lebih teliti daripada rasio lancar karena
pembilangnya mengeliminasi persediaan yang dianggap aktiva lancar yang sedikit
tidak likuid dan kemungkinan menjadi sumber kerugian. Adapun rumus quick ratio adalah aset lancar dikurangi persedian atas liabilitas jangka pendek..
3) Net Working Capital Ratio
Net working capital ratio atau rasio modal kerja bersih. Modal
kerja merupakan suatu ukuran dari likuiditas perusahaan. Adapun rumus net working capital ratio adalah current asset dikurangi current liabilities.
4) Cash Flow Liquidity Ratio
Cash flow liquidity ratio atau disebut juga dengan rasio
likuiditas arus kas. Rasio likuiditas arus kas menggunakan pembilang sebagai
suatu perkiraan sumber kas, kas dan surat berharga menyajikan jumlah kas
yang seperti kemampuan menjual
persediaan dan menagih kas. Adapun yang perlu diingat dalam cash flow liquidity ratio ini menunjukan
bahwa jika rasio ini terjadi peningkatan maka itu menunjukan kemampuan
perusahaan dalam mengatasi berbagi permasalahan kewajiban jangka pendeknya,
namun sebaliknya jika arus kas menggambarkan terjadinya penurunan maka ini
menunjukkan bahwa perusahaan akan bermasalah atau menerapkan alternatif
strategi dalam mengatasi berbagai hal yang menyangkut dengan kebutuhan jangka
pendek. Adapun rumus cash flow liquidity ratio adalah cash ditambah commercial paper ditambah cash
flow from operating activities atas current liabilities.

Comments
Post a Comment