Pengertian Modal Kerja
Pengertian
Modal Kerja
![]() |
modal kerja |
Setiap perusahaan
selalu
membutuhkan modal kerja untuk
membelanjai operasinya sehari-hari, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan tersebut diharapkan akan kembali lagi masuk ke perusahaan dalam jangka waktu
yang pendek melalui hasil penjualan produksinya, yang akan
digunakan untuk operasi selanjutnya.
Modal kerja dapat memiliki pengertian yang
beragam, hal tersebut
tergantung terhadap pihak
yang menafsirkannya.
Harmono (2014,
193) mendefinisikan
pengertian pengelolaan
modal kerja sebagai berikut:
“Pengelolaan modal kerja dapat diartikan sebagai pengelolaan terhadap komponen-komponen aktiva lancar. Dalam
konteks ini antara komponen
kas dengan komponen aktiva lancar piutang dan persediaan saling terkait
dan membutuhkan pengelolaan yang
memadai sesuai fluktuasi kebutuhan
modal kerja perusahaan.”
Sedangkan menurut Gifman yang dikutip oleh Darsono Prawironegoro (2010,
249) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta lancar yang merupakan
bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam
satu kegiatan bisnis. Ia mengatakan:
The current
assets, commonly called working capital, represent the portion of invesment
that circulates from one from
to another in the ordinary conduct of business. This idea embraces the recurring transaction from cash to inventories to receivables and back to cash that
forms the operating cycle of the firm. As cash subsitutes marketable securitiesare considered part of working capital. Similarly, prepaid expenses are included as working capital because the represent services owed to the company that are used in carrying out
its activities, thereby eliminating the need for later cash outlays.
Selain itu menurut Brigham dan Houston (2011, 258) menjelaskan bahwa modal kerja adalah seluruh aset jangka pendek, atau aset lancar-kas, efek
yang dapat diperjualbelikan, persediaan, dan piutang
usaha.
Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas, maka
penulis
menyimpulkan
bahwa modal kerja merupakan
investasi dalam
bentuk aset lancar yang dimiliki
perusahaan seperti kas, bank, surat berharga, piutang, dan persediaan yang digunakan
untuk membiayai kegiatan
operasi perusahaan sehari-hari.
Comments
Post a Comment