Alat dan Teknik Analisis Rasio Keuangan
Alat dan Teknik Analisis
Rasio Keuangan
Menurut K.R. Subramanyam dan Jhon J. Whild (2010:34) terdapat lima alat analisis yang penting pada
analisis keuangan, yaitu :
1)
Analisis laporan keuangan komparatif (comparative financial statment analysis)
Analisis
laporan keuangan komparatif dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba
rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode
berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun
dari tahun ke tahun atau selama beberapa
tahun.
2)
Analisis laporan keuangan common-size.
Analisis
laporan keuangan common size
merupakan pengetahuan atas proporsi kelompok atau sub kelompok yang membentuk
suatu pos tertentu bermanfaat bagi analisis laporan keuangan.
3)
Analisis arus kas (cash flow analysis)
Analisis
arus kas digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana.
Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan memperoleh
pendanaannya dan menggunakan sumber dayanya.
4)
Valuasi
Valuasi
merupakan hasil penting dari berbagai jenis analisis bisnis dan laporan
keuangan. Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah
perusahaan atau sahamnya.
5)
Analisis rasio (ratio analysis)
Analisis
rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan
banyak digunakan. Namun, perannya sering disalahpahami dan sebagai
konsekuensinya, kepentinganya sering dilebih lebihkan. Sebuah rasio menyatakan
hubungan matematis antara dua kuantitas. Misalnya rasio 200 terhadap 100
dinyatakan 2:1 atau cukup 2. Meskipun perhitungan rasio merupakan operasi
aritematika sederhana, interprestasinya lebih kompleks. Agar bermakna, sebuah
rasio harus mengacu pada hubungan ekonomis yang penting. Terdapat berbagai
jenis rasio keuangan yang dapat digunakan dalam melakukan analisis laporan
keuangan. Rasio keuangan diantaranya adalah :
a. Rasio likuiditas, untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek.
1. Rasio lancar (Current Ratio) :
2. Rasio cepat (Quick Ratio)
3. Waktu penagihan (Collection Period) :
4. Jumlah hari untuk menjual persediaan
(Days to sell inventory) :
b. Rasio struktur modal dan
solvabilitas, untuk menilai kemampuan dalam memenuhi liabilitas jangka panjang.
1.
Total
liabilitas terhadap ekuitas (Total Debt
to Equity) :
2. Liabilitas jangka panjang terhadap
ekuitas (Long Term Debt to Equity) :
c. Rasio profitabilitas
1. Rasio tingkat pengembalian atas
investasi, untuk menilai kompensasi keuangan kepada peyedia pendanaan ekuitas
dan liabilitas.
a. Tingkat pengembalian aset ( Return On Assets) :
b. Tingkat pengembalian ekuitas (Return On Equity) :
2. Kinerja operasi, untuk mengevaluasi
margin laba dari aktivitas operasi.
a. Margin laba kotor (Gross Profit Margin) :
b. Margin Laba operasi (Operating Profit Margin) :
c. Margin laba bersih (Net Profit Margin) :
3. Pemanfaatan Aset, untuk menilai
efektifitas dan intensitas aset dalam menghasilkan penjulan, disebut juga
perputaran (Turnover)
a. Perputaran kas (Cash Turnover)
b. Perputaran piutang (Account Receivable Turnover) :
c. Perputaran persediaan (Inventory Turnover) :
d. Perputaran modal kerja (Working Capital Turnover) :
e. Perputaran aset tetap (Fixed Assets Turnover) :
f. Perputaran total aset (Total Assets Turnover) :
d. Valuasi
1. Ukuran pasar, untuk mengestimasi
nilai intrinsik perusahaan (saham).
a. Harga saham terhadap laba (Price Earning Ratio) :
b. Hasil laba (Earning Yield) :
c. Hasil dividen (Dividend Yield) :
d. Tingkat Pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) :
e. Harga saham terhadap nilai buku (Price To Book Value) :
#universitaspakuan
Comments
Post a Comment